Pada 2007, aku memposting kisah sukses pengusaha peternakan Indonesia di negeri tetangga, Selandia Baru (New Zealand). Pengusaha bernama Reza Abdul Jabbar dan istrinya, Silvie, beserta seorang asistennya, berhasil mengembangkan ternak sapi hingga berjumlah 1000 ekor, di atas lahan 500 hektare.
Nah, profil Pak Reza dan istrinya itu ditayangkan di sebuah televisi swasta nasional, yang kemudian aku tuliskan di blog Multiply ini.
Ternyata ada umpan balik. Seorang mahasiswa, yang menemukan tulisanku lewat search engine, menanyakan alamat lengkap Pak Reza di NZ padaku. Aku, yang memang tidak meliput langsung, berterus terang tidak tahu, sekaligus bikin postingan di sini, sekaligus mengundang siapa saja yang mengetahui alamatnya agar sudi berbagi informasi.
Kebetulan, seorang teman yang tinggal di NZ, Etty, menyatakan akan mencarikan alamat Pak Reza tsb.
Kemarin, Mas Dwi, yang juga membaca tulisan tentang Pak Reza dari blog MP, lewat Facebook-ku, menghubungiku, dan menyatakan ingin informasi alamatnya. Ia, yang memiliki ortu peternak sapi perah, menyatakan keinginannya belajar langsung dari beliau. Aku, karena belum tahu, menyarankannya untuk menghubungi langsung ke Trans TV, yang menayangkan cerita tentang “Cowboy” dari Indonesia itu.
Namun, atas kehendak Allah, secara tak disangka hari ini aku menerima replyan di sini, langsung dari Pak Reza Abdul Jabbar sendiri;
Alhamdulillah, terhubung sudah kita dengan figur yang ditayangkan di televisi dan tinggal jauh di selatan sana. Ternyata, lewat teknologi internet, dunia ini “benar-benar sempit.”
Terima kasih Pak Reza dan Etty, yang sudah membantu mencarikan alamat tsb.