Jakarta – Yayasan Indonesia Peduli Anak Berkebutuhan Khusus (YIPABK) bersama lembaga pelatihan profesi CAE Indonesia dan Volunteers Educators Network (VEN) menggelar Konferensi Pendidikan Inklusif “Pendidikan untuk Semua!” untuk kedua kalinya, setelah konferensi pertama digelar 5 tahun lalu (2013). Konferensi ini dirancang untuk siapa saja yang memiliki pengalaman bekerja dengan anak-anak atau remaja dalam sistem pendidikan inklusif.
Menurut keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (20/2), Konferensi yang berlangsung dua hari itu (21-22/2/19), di Menara Kuningan Jakarta ini menghadirkan sejumlah pakar, khususnya di bidang pendidikan inklusif, psikologi, dan hukum, seperti Dr. Hayyan Ul Haq, SH., LL.M, Dr. Dante Rigmalia, M.Pd., Dr. Hj. Indun Lestari S., M.Psi, Prof. Dr. Sri Milfayetti, Amanda Margia Wiranata, M.Si., Yulidar A.Md TW., M.Pd, Rini Budi Setyowati, Amd. OT, Aubrey Reiser-Ng, M.Sc (ABA), Angelia Kristianti P., M.Ed, Nouf Zahrah Anastasia, S.Psi, Dra. Viera Adela, M. Psi, dan Dr. Imaculata Umiyati, Msi.
Dijelaskan bahwa Konferensi yang diharapkan dihadiri para guru/dosen, orangtua, pegiat pendidikan, terapis, pemilik sekolah/yayasan, pemerhati anak, dinas pendidikan, konselor/psikolog pendidikan, dan mahasiswa ini didasari konsep pendidikan inklusif yang merupakan konsep paling ideal bagi setiap anak dalam belajar dan mengembangkan potensinya. Namun dalam penerapannya, konsep pendidikan inklusif tak semudah yang dibayangkan, sehingga butuh persiapan untuk membangun sistem pendidikan yang berkualitas.
Selain itu, perlu ketersediaan tenaga pendidik yang memiliki pemahaman (knowledge), keterampilan (skills), kemampuan bekerja sama secara profesional dengan sesama guru, tenaga ahli lainnya, dan tentu saja dengan orangtua dari peserta didik.
Perlu pula dukungan kelengkapan sarana dan pra sarana belajar bagi anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus (exceptional children). Penting untuk diikutsertakan, peran masyarakat dalam membantu kesuksesan penyelenggaraan pendidikan inklusif. Adanya pemahaman masyarakat tentang keberagaman kondisi anak didik dapat membawa sikap penerimaan yang positif terhadap anak-anak berkebutuhan khusus, sehingga kesetaraan akses belajar semakin terbuka luas.
Dukungan Pemerintah
Konferensi Pendidikan Inklusif yang diselenggarakan YIPABK mulanya didukung Direktorat Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Selain itu, YIPABK juga mendapat dukungan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPP-PA) dalam melakukan survey pada 2016 terhadap sekolah-sekolah negeri penyelenggara pendidikan inklusif di DKI Jakarta.
Hasil survey itu menunjukkan, 95% sekolah negeri di wilayah DKI Jakarta yang menerima anak berkebutuhan khusus tidak memiliki guru khusus (guru pendamping khusus), yang seharusnya berperan membantu guru kelas dalam menyusun program pembelajaran anak sesuai kondisinya.
Survey itu juga mengungkapkan bahwa banyak guru (85%) yang tidak memiliki kemampuan mengidentifikasi, melakukan asesmen kondisi anak, hingga menyusun program pembelajaran individu yang tepat sesuai kondisi anak didiknya. Akibatnya banyak anak berkebutuhan khusus yang masuk di sekolah negeri tidak terlayani dengan baik. Seolah-olah mereka bersekolah namun tidak belajar apa-apa.
Sejarah Konferensi Pendidikan Inklusif
YIPABK bersama para pemangku kepentingan dan kelompok masyarakat peduli kesetaraan akses dan mutu pendidikan bagi semua anak, mendorong dan mengupayakan terwujudnya layanan pendidikan inklusif yang mudah dijangkau, ramah pembelajaran terhadap kondisi anak didik, serta berkualitas di seluruh Indonesia
Pada 2013, YIPABK bersama CAE Indonesia dan VEN menggelar Konferensi Pendidikan Inklusif pertama. Konferensi ini diikuti lebih dari 500 para pendidik dari sekolah-sekolah inklusif di Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabotabek), plus peserta dari Medan, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Banjarmasin, dan Bali.
Tujuan dari Konferensi Pendidikan Inklusif 2013 ini, memberikan pemahaman tentang filosofi dan dasar hukum penyelenggaraan pendidikan inklusi, metode dan kurikulum bagi anak dengan berkebutuhan khusus, peran bimbingan dan konseling dalam setting pendidikan inklusif, serta memahami psiko-edukasi asesmen sebagai layanan yang dapat membantu penyusunan program pengasuhan dan pembelajaran anak berkebutuhan khusus.
Hasil dari Konferensi Pendidikan Inklusif pertama, memberikan semangat, optimisme, dan kesepakatan bahwa model pendidikan inklusi perlu terus didorong dan didukung seluas mungkin agar dapat menjangkau semua anak agar dapat mengenyam bangku pendidikan.
Profil Narasumber Konferensi Pendidikan Inklusif 2019
Dr. Hayyan Ul Haq, SH., LL.M
Makalah: Penguatan Kerangka Hukum dalam Pembadanan Mandat Konstitusi yang Menjamin Pendidikan bagi Semua Pembelajaran
Tanggal: 21 Februari 2019
Pukul: 10:00 WIB
Hayyan Ul Haq merupakan Doktor Ilmu Hukum (Ph.D.) dari Universitas Utrecht Belanda. Hayyan bekerja sebagai Pengajar, Peneliti, dan Konsultan Hukum di Universitas Mataram dan 16 universitas partner, serta lembaga pengembanan hukum di Indonesia, Belanda, dan Jerman.
Dr. Dante Rigmalia, M.Pd.
Makalah: Pentingnya Kompetensi Pendidik dalam Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif yang Berkualitas
Tanggal: 21 Februari 2019
Pukul: 11:00 WIB
Dante Rigmalia adalah seorang pendidik dan konsultan pendidikan untuk pendidikan anak berkebutuhan khusus di area gangguan belajar (learning disability). Semangatnya yang besar untuk pendidikan dan mendukung pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus mendorongnya mengikuti program Courses The International Summer School, Special Needs Education di University of Oslo, Norwegia pada 2011.
Dr. Hj. Indun Lestari S., M.Psi
Makalah: Asesmen dan Proses Belajar di Sekolah Inklusi
Tanggal: 21 Februari 2019
Pukul: 13:30 WIB
Indun Lestari berlatar pendidikan doktoral di bidang Psikologi. Saat ini ia bekerja mengembangkan kompetensi diri terkait proses belajar dan mendalami assessment siap belajar manusia.
Prof. Dr. Sri Milfayetti
Makalah: Bimbingan dan Konseling dalam Pembelajaran di Sekolah yang Mengakomodir Keberagaman Kondisi Peserta Didik
Tanggal: 21 Februari 2019
Sri Milfayetti (Milfa) melakukan penelitian akademik, yang menghasilkan model integratif holistik dalam terapi bermain efektif dalam meningkatkan kemampuan anak menghadapi masalah, sehingga anak-anak normal yang mengalami masalah menjadi lebih pesat perkembangannya. Demikian pula anak-anak special need menjadi bertambah baik kemampuannya dalam menghadapi masalah sosial, pengendalian diri, pergaulan dan hiperaktivitas.
Amanda Margia Wiranata, M.Si., Psikolog
Makalah: Memahami Gangguan Emosi dan Perilaku (Emotional Behavior Disorder) dan Penanganannya
Tanggal: 22 Feb 2019
Pukul: 09:00 WIB
Amanda merupakan Psikolog di Kasandra Persona Prawacana dan Sekolah Tunas Indonesia Bintaro, Play Therapist, dan konsultan TK Pondok Boncel.
Yulidar A.Md TW., M.Pd
Intervensi Dini dalam Perkembangan Bicara dan Bahasa
Tanggal: 22 Februari 2019
Pukul: 09:00 WIB
Yulidar menempuh pendidikan terapi wicara di akademi terapi wicara dan Magister pendidikan Universitas Negeri Jakarta. Yulidar aktif sebagai dosen pengajar Akademi Terapi Wicara dan terapis wicara anak-anak berkebutuhan khusus. Ia menjabat Ketua ikatan terapis wicara (IKATWI) DPW DKI Jakarta sejak 2014 sampai sekarang.
Rini Budi Setyowati, Amd. OT
Makalah: Peran Proses Sensorik dalam Kesiapan Belajar Akademis di Sekolah
Tanggal: 22 Februari 2019
Pukul: 09:00 WIB
Rini merupakan lulusan program studi Okupasi Terapi Universitas Indonesia pada 2002. Ia mengikuti banyak training dan juga sertifikasi, antara lain Sensory Integration & Praxis Test (SIPT), Samonas Auditory Intervention, DIR Floor Time, Masgutova Neuro Reflexes Integration (MNRI), Play Therapy, dan lainnya. Saat ini Rini juga aktif sebagai okupasi terapis di Klinik Liliput dan Sekolah Padi, sekolah untuk anak berkebutuhan khusus.
Aubrey Reiser-Ng, M.Sc (ABA)
Makalah: Metode Applied Behaviour Analysis dalam Proses Pembelajaran Anak dengan Spektrum Autism di Sekolah
Tanggal: 22 Februari 2019
Pukul: 09:00 WIB
Experienced board certified behaviour consultant (BACB336226) and passionate educator with a Masters of Science (Applied Behaviour Analysis) and founder of Earlin Academy. Expertise across South Asia providing consultation, including development and implementation of effective curriculums and programs, to individuals with autism and other intellectual disabilities (i.e., at-risk, GDD, DS). Behaviour change specialist providing training to parents, caregivers and educational professionals. Consultant to schools in the development of plans to integrate clients successfully into classroom settings. Led public initiatives (workshops/lectures) educating health professionals, parents, caregivers and educational institutions in the region.
Angelia Kristianti P., M.Ed
Makalah: Menggunakan RTI (Response to Intervention) sebagai Pengajaran yang Efektif berdasarkan Kemampuan Anak
Tanggal: 22 Februari 2019
Pukul: 13:00 WIB
Angelia Menempuh pendidikan di bidang Masters of Curriculum and Instructions, specializing in Special Education (S2), di University of Virginia, Amerika Serikat. Saat ini Angelia aktif sebagai Christian counseling, teachers training, social skills intervention for teenagers with autism.
Nouf Zahrah Anastasia, S.Psi
Makalah: Prinsip & Strategi Pengajaran dan Pembelajaran bagi ABK dalam Setting Sekolah Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif
Tanggal: 22 Februari 2019
Pukul: 13:00 WIB
Nouf Zahrah Anastasia (Tasya) merupakan seorang praktisi pendidikan inklusif yang menekuni pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus sejak 2001. Tasya mengawali karir sebagai pengajar siswa berkebutuhan khusus di sekolah umum, dan kini Tasya menjabat Head of Special Education, di Sekolah Cita Buana Jakarta.
Dr. Dante Rigmalia, M.Pd.
Asesmen dan Intervensi Kesulitan Membaca dan Berhitung di Sekolah
Tanggal: 22 Februari 2019
Pukul: 13:00 WIB
Dante Rigmalia adalah seorang pendidik dan konsultan pendidikan untuk pendidikan anak berkebutuhan khusus di area gangguan belajar (learning disability). Semangatnya yang besar untuk pendidikan dan mendukung pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus mendorongnya mengikuti program Courses The International Summer School, Special Needs Education di University of Oslo, Norwegia pada 2011.
Dra. Viera Adela, M. Psi
Identifikasi Gangguan Perhatian, Perilaku, dan Hiperaktivitas di Kelas, Rumah, dan Area Publik
Tanggal: 22 Februari 2019
Pukul: 13:00 WIB
Viera Adella adalah seorang Psikolog Klinis Anak dan Dewasa. Viera Adella sering menjadi pembicara dan instruktur di berbagai seminar, workshop, dan pelatihan tentang tumbuh kembang anak, psikologi anak, pola asuh dan kepribadian, serta anak dengan kesulitan belajar di Indonesia.
Dr. Imaculata Umiyati, Msi
Pendidikan Lanjutan Anak Remaja dan Dewasa Berkebutuhan Khusus
Tanggal: 22 Februari 2019
Pukul: 16:00 WIB
Imaculata (Ima) merupakan pakar pendidikan anak autis yang berlatar pendidikan Doktoral di UPI YAI Jakarta. Selama hampir 30 tahun ia berkecimpung di dunia pendidikan anak-anak autis dengan mendirikan Yayasan Imaculata Autism Boarding School. Ima mengawali misi dengan menjadikan anak autis sebagai sosok yang mandiri dan tidak terlantar, tanpa donatur dari pihak manapun.
Tian Arief