Sewaktu Hari Ayah di Sekolah Komunitas Kebon Maen, Sabtu (24/12), aku dibagi beberapa jurnal yang dibuat Fay. Saat membaca jurnal pada secarik kertas bertuliskan tangan itu, kami sempat senyam-senyum, lalu tertawa berderai, saat membaca salah satu tulisannya:
[-Ayah bekerja di Gedung Gatra (oke). -Ayah badannya tinggi (oke). – Kulitnya putih (HAH?)]
Seingatku, aku sejak dilahirkan sudah berkulit sawo matang –sebagaimana warna kulit orang Indonesia pada umumnya. Dan belakangan, kulitku semakin cokelat (baca: eksotis), karena sehari-hari kejemur di jalanan. *Maklum, motoris.
Tapi nggak apa-apa lah. Setidaknya itulah persepsi Fay terhadap ayahnya yang disayanginya.
Jurnal lainnya, tentang “perasaan terhadap ayah”, Fay menulis:
[-Ayah sayang Fay. -Ayah suka membelikan makanan untuk Fay. -Fay suka bermain laptop denngan ayah. -Fay diantar sama ayah ke sekolah]. (O, so sweet. Benar sekali, Fay)
Selamat Hari Ayah.
rengganiez said:
Wah Fay semakin bisa mencurahkan perasaan….kerennn.
tianarief said:
mungkin sedikit dibantu sama guru pendampingnya. π
abonenak said:
gigi ayah yang putih mah. π
tianarief said:
kontras ya sama kulit? π
abonenak said:
kalo dulu sih bilangnya orange…
orinkeren said:
mungkin kalo dibandingkan mas-mas dari afrika sahara ^___^
tianarief said:
seperti kulit jeruk. :))
tianarief said:
fay sih ngebandinginnya nggak jauh-jauh; sama orang-orang yang dia temui di sini (tapi sebagian lebih putihan?). π
myshant said:
brati Fay mengenal konsep menyayangi ya mas ….komennya sama niy ….ohhh…so sweet….:)
tianarief said:
iya, kalau konsep menyayangi dia sudah ngerti. π
sepasangmatabola said:
Mau ketawa deh, mbayangin terkejutnya mas Tian baca tulisan Fay tentang ayahnya berkulit putih… :))
tianarief said:
hehehe. tapi fay nggak konsisten, ketika ditanya lagi, sambil menunjukkan tanganku, katanya kulit ayah cokelat. :))
srhida said:
*Membayangkan mas Tian berkulit putih*
tianarief said:
ojo dibayang-bayangkan ah. π
orinkeren said:
kulit telapak kaki dan tangan kalo habis keujanan kali Pak ^___^ hihihi.
tianarief said:
iya, kali. π
wikan said:
jujur pak π
tianarief said:
…atau salah persepsi/salah ucap. buktinya, ketika ditanya lagi, kata fay; “cokelat”. :))
wikan said:
mungkin maksudnya seputih coklat π (coklat ada yang putih juga lho π )
tianarief said:
atau cokelat muda. :))
wikan said:
kayak seragam pramuka dong pak π
tianarief said:
iya, kayak warna air banjir. :))
bundel said:
Ayah adalah idola Fay, jadi ayah diharapkan menutupi kulit dengan jacket supaya putih, bila perlu dibedakin pake talc ya, yah? π
tianarief said:
pake talk, jadi (bener-bener) putih dong ceu? :))fay itu, biarpun ayah item kejemur, dan bau keringat, tetep we nempel-nempel wae. :))
debapirez said:
mgkn utk ayah yg lain hahaha….
kopikahwa said:
eksotisnya langsung eye catching, Ayah! heheheh..
trully said:
btw, tulisan tangan Fay bagus ya. Huruf besar dan kecilnya jelas π
tianarief said:
ayah bule. π
tianarief said:
tapi seperti orang indonesia kebanyakan. π
tianarief said:
dan nulisnya lama bener. kalau lagi nggak mood, tulisannya jadi acak-acakan. ;))
Ping-balik: Hari Ayah – Think Globally Act Locally