Sumber: Tribunnews
Uban tak dapat “disembuhkan”…
Secara teori, uban terjadi akibat kurangnya oksigen di batang rambut. Papil rambut menerima sari-sari makanan dari ujung-ujung pembuluh darah dan zat yang dihisap kekurangan oksigen.
“Sehingga terjadilah rambut yang susunannya tidak baik. Hal ini memengaruhi melanin di rambut, dan terjadilah uban,” ujar Bastian Hendra, praktisi kecantikan dari Bandar Lampung.
Penyebab timbulnya uban dibagi dua, yakni jika usia muda (di bawah 25 tahun), maka uban biasanya dipengaruhi oleh keturunan/congenitalis, iklim, stres, obat-obatan baik dalam maupun luar. Sedangkan jika uban menyerang di usia tua (di atas 40 tahun), dipengaruhi oleh usia tua atau canitis semilis dan dipicu oleh obat/kosmetik misalnya pemakaian cat rambut.
Tak ada obat atau kosmetik yang dapat menghilangkan uban. Kecuali dengan cat rambut atau diwarnai, yang sifatnya sementara. Namun cat rambut ini dapat merangsang pertumbuhan uban. Sehingga efeknya dapat memperbanyak tumbuhnya rambut memutih tersebut.
Jadi baiknya gimana?
Sebaiknya anda bangga dengan karunia pemberian Allah tersebut. Bukannya tumbuhnya uban itu pertanda kita lebih bijaksana? 
*sambil ngelus-ngelus uban yang sudah muncul satu-dua-tiga.*
Foto: tetap keren kan dengan uban? [suaramerdeka.com]
think globally act locally 
cuma segitu? 😛
ssst! ;))yang jelas, tak sebanyak richard gere. wkwkwk.
🙂
Hehehe, ubanku juga sudah mulai bermunculan Kang, kayaknya lagi stres 🙂
pengantin baru bukannya seneng-seneng? 😉 kalo aku, kategori kedua (ketuaan). ;))
Stress mencari sumber pemasukan tuk uang muka rumah yang kami taksir, Kang :-p
mantap mau menetap di bandung? 😀 mudah-mudahan rumahnya dapet.
InsyaAllah, soalnya Aa sekarang mengajar di sini Kang 🙂
mengajar di mana? kalau rumahnya di cimahi, tetanggaan sama uni desti dong? 😀
Di Ma’had Imaroot, D2 Bahasa Arab dan Ilmu Keislaman, Kang :-)Di Inhoftank, Soekarno Hatta :-)Maunya sih di Cimahi, tapi kasian si Aa, kejauhan ke tempat mengajarnya, mana berangkat jam 7 pagi, kasian :-p
waah kok pas banget jurnal ini dg suasana hati hhehe,,,Tia kalo kata org yg sdh prnh dicat rambutnya, gk usah deh coba2 di cat rambutnya utk nutupin uban, nyesell ntar, alhamdulillah sejak dulu sblm ditutup rambut juga aku gk tertarik utk cat cat an, meskipun utk gaya2an..tapi stress dn banyak mikir emang cepet banget tumbuh uban..inget kakaku jdnya yg byk mikir…pas aku plg, wah byk bener ubannya hiks
wah deket rumah abang ku juga nih Ma, di perumahan permata biru kal gk salah
dari mata turun ke hati…
waaha mas Tian maaf aku manggilnya salah, aku sebut Tiaa..maaf y mas ;d
senyum2 baca reply-an tante efin hehe
ma’hadnya ada di kota bandung ya? kalau inhoftank aku sangat kenal. di dekat sana (jl pelindung hewan) ada omku. tapi inhoftank-nya yang tembus ke by pass ya, bukan yang ke tegallega? 😀
iya, mungkin aku juga stes. makanya, belakangan uban jadi tambah banyak. 😀
dari sawah turun ke hati kali. 😛
gak apa-apa ita. 🙂
kenapa senyam-senyum, mon? 😀
itu…baca replynya tante 😀
replyan yang mana mon? *menghitung uban yang cuma satu-dua. ;))
yang ini OT :D*langsung sungkem biar ga kualat
komen yang mengena ya mon? 😉
fenomnanya, bnyak anak muda yg sdh ubanan…
sungkemnya nggak pake bersimpuh kan? ;))
nah, berarti itu karena “penyakit”. 😀
Kalo uban itu penyerbabnya adalah stress, maka ga cocok jd simbol kebijaksanaan
musti yang disebabkan ketuaan ya? 😀
Walah, aku kurang tau, Kang, hihihi, ntar coba kutanyain sama si Aa ya :-DIyah, ma’had-nya ya berlokasi di Jl. Inhoftank itu :-p Itu nama jalan kenapa bisa antik begitu ya?
Asik-asik, kapan2 aku jengukin deh, kubilang utusan dari Mbak Ita, huehehe 😀
haa bener tu, daripada dicabutin uban yang ada mending dibiarin. daripada jadi botak karena numbuhnya lama. orang2 aja pada ngecat rambutnya “biar keliatan tua” hehehe
nama ini kebelanda-belandaan. mungkin ada sejak zaman belanda.
iya. biarkan tua secara alami. 😀