Tinggal bertahun-tahun, ternyata tak seorang pun mengetahui namanya. Ajaib kan?
Semalam aku diundang salah seorang tetangga mertuaku -yang buka toko elektronik di sebelah rumah mertuaku- yang bermaksud syukuran kelahiran anaknya (bukan aqiqahan, bukan pula marhabaan, katanya tahlilan). Para undangan (semuanya bapak-bapak) sudah berdatangan, demikian pula dengan Pak Haji yang akan memimpin do’a.
Saat acara akan dimulai, Pak Haji menanyakan pada tuan rumah, siapa nama anaknya yang baru lahir itu (biar dituliskan di kertas, untuk nanti dibacakan saat doa). Tuan rumah pun minta izin ke belakang dulu, mungkin mau menuliskan nama anaknya.
Saat tuan rumah pamit ke belakang, Pak Haji bertanya, siapa nama shohibul bait alias tuan rumah. Ternyata oh ternyata, tak ada seorang pun yang tahu. Apalagi aku, yang datang sesekali ke rumah mertua.
“Taunya saya, Uda gitu,” kata seorang hadirin.
“Kalau saya taunya Papanya Pandi,” timpal yang lainnya. Pandi adalah nama anak sulung sang tuan rumah.
Akhirnya semuanya saling memandang kebingungan. Lho? Memang, kami diundang dadakan secara lisan, bukan lewat secarik kertas undangan (yang pasti mencantumkan namanya).
“Misteri” itu pun terjawab setelah tuan rumah muncul kembali. Lalu seorang bapak menanyakan langsung, “Siapa nama Bapak?”
“Saya?” tuan rumah meminta konfirmasi.
“Iya,” kata sang penanya.
“Kusnio Hadi,” jawabnya.
“Oooh,” gumamku dalam hati.
Mungkin juga gumam hati seluruh hadirin.
wishknew said:
Lain kali bawa daftar absen Mas. Suruh isi masing2 biar pada kenal π
tianarief said:
ide yang bagus. :Dmaklum, ini di jakarta –tempat orang-orang yang satu sama lain saling cuwek.
surya23 said:
kalo jakarta sih no wonder. tp pengen tau juga, tinggalnya di mana dan sudah berapa taun Pak Kusnio Hadi tinggal disitu?
kopikahwa said:
hehehe aku juga begitu Kang *ngakuada orangyang udah berpuluh tahun bertetangga sama aku, udah ketawa-ketiwi, cerita ngalor ngidul tapi nggak tau siapa namanya π cuma tau itu putrinya mantan Ibu RT *lho kok aku sekarang lupa siapa nama mantan Bu RT … tepok-tepok jidad
rengganiez said:
Pasti gak pernah rapat rt hehehe
cambai said:
hehehe… saya juga gak tau nama tetangga depan rumah saya mas tian, tapi kayaknya ayah billa tau.. saya manggilnya papa ima dan mama ima doank..hehehe
tianarief said:
melihat tokonya yang buka di sebelah rumah mertuaku, sudah lebih dari tiga tahun tuh.
tianarief said:
berarti, surabaya juga mirip-mirip jakarta. π
tianarief said:
sepertinya. aku juga nggak pernah rapat rt di sana. kan tinggalnya di bogor.
tianarief said:
berarti, di mana-mana sama. π kalau di tempatku (bogor), nama kepala keluarga tau. tapi istrinya biasanya dipanggil ibu x, atau mama y (x = nama suami, y = nama anaknya) –kecuali ada beberapa yang diketahui namanya.
debapirez said:
hahaha….krn kurang bergaul?
tianarief said:
sangat gaul. tiap hari mangkal di tokonya. π
surya23 said:
coba kalo dia mencoba lebih gaul, misalnya membikin promo : gratis satu produk A untuk setiap pembelian total sekian ribu rupiah di tokonya, atau gratis produk A untuk pembeli tersering/terbanyak dalam satu bulan. Pasti banyak tetangga yg mampir dan gaul dgnya π
tianarief said:
dia tiap hari mangkal dan ketemu tetangga. hanya saja, para tetangganya tetap mengenalnya sebagai “uda” atau “papanya pandi”. seharusnya, merek tokonya memajang namanya. :))